Persahabatan sangat di butuhkan dalam kehidupan kita, namun persahabatan yang seperti apa? Persahabatan yang bukan hanya berdasar pada kepercayaan, tapi persahabatan yang membutuhkan pengertian atas kesetiaan dan privasi diri...dalam sebuah persahabatan juga kadang ada sebuah kehancuran, apalagi jika itu datangnya atas perasan suka yang ditmbulkan dari persahabatan lawan jenis, So bagaimana menjalin persahabatan dengan lawan jenis tanpa mengundang rasa suka...?

1. Kita bersahabat atas nama kepercayaan dan bukan hanya berpegang pada janji

2. Sering menceritakan masalah yang universal dan condong pada kehidupan asmara antara keduanya, sehingga pembicaraan akan terasa netral dan adanya rasa empati.

3. Persahabatan di depan public yang tidak terlalu menunjukkan kedekatan.

4. Usahakan curhat lewat alat komunikasi, dan hindari pertemuan yang terlalu sering.

5. Berkata sejujurnya dan tidak mengada-ngada.

6. Dan yang paling penting seringlah berkonsultasi dengannya tanpa ada rasa canggung.

Karena sesungguhnya bukan kita, dia atau siapapun menjadi sepasang sahabat, tapi hiduplah yang memilih untuk sebuah kata persahabatan...!!!!

dan meskipun raga tak bertemu, tapi jiwa seorang sahabat sejati pasti akan merasakan apa yang dirasakan sahabatnya...

senang...susah...

suka...duka...

senyum...dan lara...

Persahabatanlah yang akhirnya membuat mengenal kata kesetiaan dan alasan mengapa aku harus tetap hidup meskipun sahabat itu telah pergi.

" friendship is like a ship that never sink.... !!!!

susah kalo udah ddeket gak jatuh
apalagi setiap awal persahabatan gak ada komitmen buat gak jatuh cinta :sweatdrop:

cinta tidak hanya di definisikan sebagai pacaran.....

tapi daLam persahabatn pun perLu adanya rasa CINTA......

Naah GnE yang PErlu Jd PRinsip>......IKuti AJa Tipz NI.....
Lo Sahabat tanpa Cinta bZa Jadi Qita Sahabat Ysng Sejati..
Otre........




[+/-] Selengkapnya...
Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari
06.59 | Author: dindiezzzzz world

Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.

Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:

"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4)

Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.

Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.



[+/-] Selengkapnya...
3 Solusi ketika Flash Disk ngadat
06.14 | Author: dindiezzzzz world

Jakarta - Media penyimpanan USB Flash Drive seringkali ngadat tak mau dilepas secara aman dari komputer. Seperti dikutip detikINET dari PCWorld, Selasa (15/4/2008), berikut beberapa tips praktis untuk mengatasinya

1. Manfaatkan ‘Task Manager’
2. Alternatif Lain
Namun jika dengan cara di atas USB Flash Drive tetap dinyatakan tak aman dilepas, ada 2 pilihan yang bisa diambil yaitu:

- Matikan komputer kemudian cabut USB Flash Drive tersebut.

- Atau Anda bisa menempuh risiko dengan langsung saja mencabut USB Flash Drive. Langkah ini dinilai tak menimbulkan masalah jika USB Flash Drive dicopot saat seluruh programnya telah ditutup. Namun tiada jaminan Flash Drive Anda aman dengan cara ini.

3. Pakai Software ‘USB Safely Remove’

Anda juga bisa mencoba versi trial software bernama USB Safely Remove. Software ini gunanya untuk menganalisis penyebab USB Flash Drive tak mau dilepas, kemudian menunjukkan solusinya. Hanya saja jika Anda ingin memiliki software ini secara permanen, Anda harus membayar sejumlah uang.



[+/-] Selengkapnya...
Windows 7 Kalahkan XP dan Vista
05.45 | Author: dindiezzzzz world

ZDNet telah melakukan berbagai pengujian untuk membandingkan kinerja Windows 7 dengan XP dan Vista. Hasilnya sesuai dengan janji Steven Sinofsky bahwa Windows 7 akan mengutamakan kinerja. Pengujian ZDNet melibatkan 23 aktivitas yang sering dilakukan pengguna komputer setiap hari termasuk waktu yang dibutuhkan untuk boot, shutdown, menginstal Windows, Office, menyalin file dan lain-lain.

Versi Windows 7 yang digunakan dalam pengujian ini adalah versi beta dari Windows 7 (build 6.1.7000.0.081212-1400) dan karena pada umumnya versi beta lebih difokuskan kepada stabilitas, masih ada kemungkinan bahwa versi final OS ini akan berkinerja lebih baik lagi.

Sayangnya, hasil benchmark yang disediakan hanya menunjukkan posisi dari masing-masing OS dalam pengujian dan tidak mengikutkan hasil benchmark aslinya sehingga kita masih belum dapat menyimpulkan sejauh mana Windows 7 lebih cepat dari dua OS pendahulunya. Yang kita tahu hanyalah Windows 7 menjadi pemenang dalam sebagian besar pengujian yang dilakukan. Angka “1″ menandakan bahwa OS menempati posisi pertama dalam pengujian, “2″ berarti posisi kedua dan seterusnya.


Pengujian menggunakan dua kombinasi perangkat keras yang berbeda:

AMD Phenom 9700 2.4GHz dengan ATI Radeon 3850 dan 4GB RAM
Intel Pentium Dual Core E2200 2.2GHz dengan NVIDIA GeForce 8400 GS

[+/-] Selengkapnya...
DEAR sILENCE
00.32 | Author: dindiezzzzz world

Dear Silence

Dear Silence,
I humbly ask your presence
when no one minds their existence
and I sit idly when I listen.

I sincerely ask your mercy
when no one dares to fancy
the meaning of words and reality,
and no spoken words describe infinity.

I merely ask your guidance
for the road I travel on is abundance
in treachery and rotten violence
whose mother is the void of punishment.

Dear Silence,
I desperately ask for your embrace
for they have no face, nor grace

and they stain the air in disgrace.



[+/-] Selengkapnya...
SeBuah FAkta KehidupAn
10.06 | Author: dindiezzzzz world

  • Beragam cara manusia berekspresi
  • Sebuah pantulan Jiwa PribaDi inSani
  • Terpatri dalam Lubuk hatI merEka
  • sadar baEk N'bUruk akaN di laluiNya

  • sEBUAH poTret kEhIDUpAN Yang sERba Maniz
  • Disisi Laen Kita mElihat pOtRet anTagonisnYa
  • Itulah seBUah Fakta Dan Realita
  • Jangan DibanTah,MEmaNg bgtu Adanya
  • Sebuah PRoses Yang d LaluiNya kadangkala MEnyaKitkaN
  • NaMun BukaN muSTAhil mENambAh KEbahaGyaan
  • Jangan Ragu DEngan KEyakinanmu
  • TetaPKan lAngkahmu,Tujukan Cinta N" Cinta

  • Bila ENgkau mElihAT potret Lain D hatimU
  • Itulah SEmua FenOmena Alami
  • Yang ENgkau TAk mESti HARus mEngetahuinya
  • Namun CUKup D i mAklumi,KArena proSes DIrilah YanG membenTuknya



[+/-] Selengkapnya...
Menuju indonesia Berbasis Teknologi informasi
09.16 | Author: dindiezzzzz world

Tertinggalnya Indonesia dalam penerapan teknologi informasi dan komputer dibanding negara-negara tetangga merupakan satu hal yang tidak aneh, karena kemampuan manajerial para birokrat Indonesia belum mampu mengendalikan suatu pekerjaan yang sifatnya rutin dan semuanya terlihat pada keadaan dimana hampir semua lini infrastruktur, Indonesia tertinggal dan dalam keadaan amburadul.



Melalui pengamatan penulis, ketertinggalan bangsa Indonesia dalam penerapan teknologi informasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Tidak adanya komitmen dari pimpinan tertinggi yang selalu membuat
“kambing hitam” kacaunya penerapan teknologi informasi di lingkungan
pemerintahan.

2.Kemampuan tingkat manajerial di pimpinan sebagian besar tidak
memiliki basis teknologi informasi, sehingga banyak sekali pekerjaan
yang lebih effisien di penerapan teknologi informasi tidak dilirik
atau bahkan dihindari penerapannya.

3.Kalaupun institusinya ditekan untuk memanfaatkan teknologi informasi, biasanya Kepala atau Pimpinan tidak mengetahui dengan persis apa yang harus mereka lakukan, sehingga ahirnya mencari konsultan yang berbasis vendor tertentu sehingga seluruh proyeknya dikuasai oleh keuntungan semata, bukan menomor satukan pemanfaatannya.

4.Infrastruktur penunjang tidak mendukung operasi yang berbasis teknologi informasi, seperti misalnya listrik yang kurang dan sering mati-nyala, gedung atau ruangan yang tidak memadai dan infrastruktur lainnya.

5.Alasan klise yang memang menjadi kenyataan adalah terlalu luasnya Indonesia, sehingga penerapannya tidak dapat merata, baik karena kekurangan biaya maupun pemikiran yang terlambat karena konsentrasinya tidak dapat jalan sekaligus

6.Kebanyakan usia produktif dan yang bekerja di perkantoran tidak berbasis teknologi informasi, sehingga semua pekerjaan jalan seperti biasanya dan tidak pernah memikirkan effisiensi atau pemanfaatan teknologi informasi yang konsisten

7.Dunia teknologi informasi terlalu cepat berubah dan berkembang, sehingga tidak dapat diikuti dengan langkah yang “alon-alon asal kelakon”



Dari ketujuh alasan yang selalu kita dengar dan terjadi, maka dapat ditarik satu kesimpulan bahwa Indonesia akan maju dan tidak kalah dengan negara tetangga jika dalam pemerintahannya menerapkan teknologi informasi dan komputer untuk kegiatan sehari-harinya.

Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat penting, karena nasib Indonesia di masa depan akan tergantung dari kemampuan masyarakatnya menguasai dan menerapkan teknologi informasi untuk pekerjaannya masing-masing.

Berdasarkan tujuh atau lebih kondisi yang terjadi di masyarakat Indonesia, dilingkungan pemerintahan khususnya, maka dapat disimpulkan empat pokok pemecahan masalah atas ketertinggalan bangsa Indonesia terhadap negara tetangga, yang poin-nya adalah sebagai berikut :

1.Effisiensi Bandwidth untuk Indonesia

2.Pengembangan Local Content

3.Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Indonesia dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

4. Kerja Sama Antar Departemen


Dalam posisi Indonesia yang sedang mencari bentuk dalam pengelolaan negara dan sifatnya yang terlalu sensitif terhadap isu politik dan sosial, memang sangat tidak mudah untuk mencari solusi.


Terjadinya tumpang tindih tanggung jawab diantara departemen dan bahkan terkesan saling menyalip kepentingan, yang ahirnya memperlambat penerapan penggunaan teknologi informasi yang memang selalu konsisten dan tidak mudah disisipi oleh “kebijaksanaan” .

Komitmen atasan merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan teknologi informasi di lingkungan pemerintahan, dan saat ini tidak mudah untuk mencari “atasan” yang punya wawasan kedepan dan mau menerobos berbagai kesulitan yang diakibatkan oleh penerapan teknologi informasi.



Infrastruktur yang tidak menunjang, tim teknis yang tidak handal dan masih tergantungnya semua bagian ke satu pekerjaan yang membutuhkan “kebijaksanaan” adalah hal-hal yang menghambat penerapan teknologi informasi di seluruh kantor pemerintahan.

Effisiensi Bandwidth untuk Indonesia

Saat ini penggunaan bandwidth di Indonesia sangat tidak effisien, kebanyakan orang Indonesia menggunakan mail server seperti yahoo.com, gmail.com, hotmail.com atau domain lainnya yang berada di Amerika atau di luar negeri. Dengan menggunakan domain yang berada diluar, otomatis kita memerlukan infrastruktur untuk mengakses jaringan tersebut, dan biaya untuk mengaksesnya lumayan mahal karena selain harus menggunakan satelit, kita juga tergantung kepada operator yang menguasai jaringan
serat optik yang melintas laut luas.


Selain harus keluar negeri untuk mengakses data pribadi yang sebetulnya dapat dipasang di dalam kantor sendiri, keadaan pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia juga kacau balau, karena semua departemen atau bagian mengakses sendiri-sendiri jaringan internetnya, sehingga ahirnya keadaan per-internet- an di dalam negeri menjadi kacau
dan tidak effisien.


Sebetulnya tidak salah kalau setiap departemen atau bagian membangun jaringan akses sendiri, hanya saja, seringkali effisiensinya dibawah 50%, sehinga dana dan anggaran yang disediakan tidak terpakai separuhnya, atau bahkan hanya 25% jika diasumsikan sore dan malam hari sama sekali tidak terpakai.


Pemakaian bandwidth luar negeri ini memang sangat ironis sekali, karena selain menjadi kebutuhan pokok, ahirnya setiap departemen juga sangat tergantung pada operator asing untuk mengambil data yang semestinya ada di server di dalam kantor yang bersangkutan.


Ide yang diusulkan untuk menangani masalah ini adalah dengan membangun jaringan antar kota yang sudah diluncurkan dalam proyek Palapa Ring, dimana setiap kota diseluruh Indonesia berupaya untuk saling menyambung ke kota terdekat atau Jakarta sebagai pusat pemerintahan, sehingga besarnya jaringan ini ahirnya milik pemerintah yang memang diamanahkan untuk menguasai infrastruktur yang ahirnya selain dipakai
untuk operasional pemerintahan, juga dapat dimanfaatkan oleh masayarakat sekelilingnya.


Pemborosan anggaran karena pembangunan yang tidak ada ujung pangkalnya dapat dihindari dan pada ahirnya, pemanfaatan bandwidth akan lebih dari 80% yang berarti penghematan lebih dari setengah yang sudah kita keluarkan saat ini.


Pengembangan Local Content

Berkaitan dengan effisiensi penggunaan bandwidth di pemerintahan yang sudah dipaparkan di bagian atas, pengembangan local content atau isi internet Indonesia (I3) juga merupakan satu hal yang harus dipikirkan.



Pemindahan email ke server lokal, pembangunan situs yang disimpan di server lokal dan pengembangan I3 lainnya merupakan langkah yang harus kita lakukan secara terus menerus dan tidak terputus. Kelemahan selama ini adalah kita tidak memiliki konten yang handal yang dapat menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari, sehingga email
saja harus dipasang di server luar negeri.


Pemerintah sebagai “enabler” merupakan solusi untuk memperkaya I3 dengan berbagai aplikasi yang berbasis web seperti perpanjangan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Pindah, Kartu-Kartu lainnya yang secara berkala akan diakses oleh masyarakat 24/7 (dua puluh empat jam selama satu minggu penuh). Penggabungan data antar departemen dan lintas sektoral ke swasta merupakan satu cara yang akan sangat effisien untuk meningkatkan
pemakaian teknologi informasi di masyarakat, sehingga seluruh pekerjaan dapat dilakukan di rumah atau di kantor masing-masing, sehingga ahirnya juga akan menghemat penggunaan BBM dan effisiensi nasional.


Langkah awal yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah dengan membangun data centre di masing-masing kota propinsi, kotamadya dan kabupaten yang jumlahnya sekitar 461 kota, kemudian mengintegrasikan di pusat data (DRC) yang dikelola oleh Kominfo bekerja sama dengan Ristek untuk pengembangan dan pemiliharaannya.


Dengan dibangunnya data centre, diharapkan akan banyak pengembang aplikasi berbasis web yang akan berkreasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas, dan ahirnya kebutuhan masyarakat akan pengolahan data elektronik juga akan meningkat.


Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Indonesia

dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi informasi saat ini masih terkesan asal pakai saja, belum menyentuh pada kebutuhan yang primer, hanya melulu di bidang finansial dan engelohan database, sementara untuk bidang-bidang lain seperti keamanan (security), effisiensi dan proses kerja masih sangat terbatas pemanfaatannya.


Penelitian tentang pemanfaatan teknologi informasi ini memang masih sangat terbatas, karena kebutuhan masyarakat masih merasakan belum menjadi kebutuhan primer. Penggunaan perangkat mobile semacam Blackberry baru saja meledak dalam satu tahun terakhir ini, dan memang teruji dapat meningkatkan effisiensi dan unjuk kerja diperkantoran, sementara pemanfaatan teknologi informasi lainnya sedang diuji coba, misalnya mengatur peralatan jarak jauh, pemantauan kamera digital dan social network
untuk komunitas tertentu.


Otomatisasi pembayaran di jalan tol, sistem pembayaran otomatis untuk bus way, kereta api, pesawat terbang atau kapal air, transaksi ditempat-tempat pembelajaan dan pembayaran-pembayar an yang menggunakan kartu khusus, semuanya sedang dalam taraf pengembangan, karena kemajuan di bidang ini sebetulnya yang dapat membuktikan kemampuan bangsa Indonesia dalam menerapkan teknologi informasi di kehidupan
sehari-hari.

Pembuatan KTP, SIM dan kartu-kartu lainnya secara on-line dan dapat diakses dari rumah merupakan bagian penting dari peningkatan apresiasi masyarakat terhadap teknologi informasi, dan pada ahirnya kemajuan teknologi secara umum akan terbukti.


Untuk kontinuitas apresiasi masyarakat terhadap teknologi informasi, Departemen Pendidikan Nasional harus menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komputer sejak dini sehingga usia produktif dapat betul-betul memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa Indonesia secara menyeluruh.


Kerja Sama Antar Departemen

Kerja sama antar departemen atau bagian di dalam satu perkantoran merupakan pekerjaan besar yang harus dilalui untuk menerapkan penggunaan teknologi informasi secara nasional.
Saat ini, penerapan teknologi informasi dan komputer di lingkungan pemerintah masih tersebar secara acak dan tidak konsisten, apalagi dengan kondisi sistem pemerintahan yang berbasis ke arah vertikal, ketidak perdulian ke bagian lain secara horisontal menyebabkan banyak hambatan dalam penerapan teknologi informasi dan komputer di
lingkungan pemerintahan.


Sudah ada beberapa departemen yang menerapkan “satu pintu” untuk pemanfaatan teknologi informasi dan komputer, tetapi antar departemen masih belum dapat terjadi karena anggaran dan kewenangannya berbeda dan tidak dapat dijadikan satu.



Adalah tantangan kita untuk membuat suatu sistem terpadu diantara semua departemen, sehingga satu sama lain dapat punya peran dan memanfaatkan teknologinya secara effisien dan tepat guna. Keterlibatan Kominfo dalam bidang ini memang sangat diharapkan, apalagi pemerintah memang sudah berniat mengejar semua ketinggalan ini
dengan membentuk DeTIKnas dan beberapa program-program yang berbasis teknologi informasi dan komputer

So kesimpulannya......

Empat pokok pikiran ini jika diterapkan mudah-mudahan dapat meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer di Indonesia, dan jelas sekali bahwasanya pemerintah punya peran yang sangat besar dalam peningkatan penggunaan teknologi informasi dan komputer untuk kemajuan bangsa Indonesia.

[+/-] Selengkapnya...